Infrasruktur dan supratrukur di perbatasan provinsi
Kalimantan barat dengan serawak Malaysia.
Sebagai
pendahuluan tulisan ini sebagai sarana wacana informasi bahwa pentingnya jiwa
sosial dan nasionalisme untuk menjaga identitas nasional.
Pokok Permasalahan :
Borneo
atau yang kita kenal Kalimantan adalah salah satu provinsi dari Negara
Indonesia yang sangat luas dan bahkan di kategorikan keenam di dunia. Lalu yang
saya permasalahkan adalah di provinsi kalbar yakni Infrastruktur dan
suprastrukturnya yang tidak menyeluruh kesemua wilayah tersebut, memang
Kalimantan sangat luas sulit juga menalosikan jalan, akan tetapi kita sudah
merdeka 68 tahun yang lalu dan teknologi sudah maju dunia sudah global, masih
saja ada desa yang terisolir bahkan tidak punya akses jalan ke kota besar,
sekalipun ada jalannya,’ rusak parah dan tidak layak di gunakan untuk
kendaraan. Bahwasannya akses jalan untuk memudahkan alat transportasi untuk ke
setiap tujuan yang di inginkan masyarakat yakni untuk kehidupan sehari-hari.
Seperti bekerja, sekolah, berdagang dll.
Lalu
apa jadinya kalau akses jalan itu sangat buruk tidak di perbaiki dan
terbengkalai dan roda perekonomian yang tersendat dikarenakan tadi
infrastruktur dan suprastruktur yang sangat buruk, ini sebuah studi kasus di
daerah perbatasan dengan serawak Malaya, banyak masyarakat disana melakukan
roda perekonomiannya berorientasi ke Negara sebrang ( serawak Malaya ) di
karenakan transportasi tersendat, kala akses jalan sulit di tempuh oleh
kendaraan yakni rusaknya jalan, walaupun warga menggunakan fisik ke balaikota
di daerah kalbar sangat jauhya yakni ratusan kilometer, dan sangat membebani
para pedagang untuk mencari rezeki. Dan dari situlah para pedagang di
perbatasan kalbar-serawak pada ketergantungan ke daerah serawak (kuching),
untuk menjalankan perekonomiannya bahkan transaksinya menggunakan uang ringgit.
Dan uang itu di gunakan untuk keperluan sehari-hari dan pasti membelinya di
daerah Malaya. Sangat ironis bukan seolah-olah warga di sana tidak di pedulikan
kedaulatan NKRI, Di mana para pejabatnya, pada hakekatnya mereka harus menjadi
pemimpin untuk mengayomi masyarakatnya karena menjadi pemimpin dalam demokrasi
itu kan adalah amanah warga sudah memilih maka dari janji dan harapan warga
harus di laksankan.
Pihak
Malaya di perbatasan serawak – kalbar pemerintah jiran Malaya membuat wilayah
tata kotanya sangat tersusun rapih dan dinamis
Lalu sebaliknya pemerintah provinsi kalbar tersebut
harus bertanggung atas permasalahan tersebut karena Ini adalah masalah besar
bagi pemerintah terutama birokrasi disana harus benar-benar relevan untuk
melayani masyarakatnya dengan itu kalau terencana dan sukses pemerataan
infrastruktur dan suprastrukturnya kalau sudah ada dan juga pengamanan
perbatasan, pasti akan adanya rasa aman dan tentram bagi warganya untuk
menjalani rutinitas.
Walaupun saya bukan warga Kalimantan, tetapi pada
dasarnya kita harus saling bersimpati masalah eksternal dan internal di suatu
wilayah. Terutama di Nusantara kita cintai ini.
18 Februari 2014