Sabtu, 16 Agustus 2014

Infrastruktur perbatasan provinsi KALBAR 2013

Infrasruktur dan supratrukur di perbatasan provinsi Kalimantan barat dengan serawak Malaysia.

Sebagai pendahuluan tulisan ini sebagai sarana wacana informasi bahwa pentingnya jiwa sosial dan nasionalisme untuk menjaga identitas nasional.
Pokok Permasalahan :                                     
Borneo atau yang kita kenal Kalimantan adalah salah satu provinsi dari Negara Indonesia yang sangat luas dan bahkan di kategorikan keenam di dunia. Lalu yang saya permasalahkan adalah di provinsi kalbar yakni Infrastruktur dan suprastrukturnya yang tidak menyeluruh kesemua wilayah tersebut, memang Kalimantan sangat luas sulit juga menalosikan jalan, akan tetapi kita sudah merdeka 68 tahun yang lalu dan teknologi sudah maju dunia sudah global, masih saja ada desa yang terisolir bahkan tidak punya akses jalan ke kota besar, sekalipun ada jalannya,’ rusak parah dan tidak layak di gunakan untuk kendaraan. Bahwasannya akses jalan untuk memudahkan alat transportasi untuk ke setiap tujuan yang di inginkan masyarakat yakni untuk kehidupan sehari-hari. Seperti bekerja, sekolah, berdagang dll.
Lalu apa jadinya kalau akses jalan itu sangat buruk tidak di perbaiki dan terbengkalai dan roda perekonomian yang tersendat dikarenakan tadi infrastruktur dan suprastruktur yang sangat buruk, ini sebuah studi kasus di daerah perbatasan dengan serawak Malaya, banyak masyarakat disana melakukan roda perekonomiannya berorientasi ke Negara sebrang ( serawak Malaya ) di karenakan transportasi tersendat, kala akses jalan sulit di tempuh oleh kendaraan yakni rusaknya jalan, walaupun warga menggunakan fisik ke balaikota di daerah kalbar sangat jauhya yakni ratusan kilometer, dan sangat membebani para pedagang untuk mencari rezeki. Dan dari situlah para pedagang di perbatasan kalbar-serawak pada ketergantungan ke daerah serawak (kuching), untuk menjalankan perekonomiannya bahkan transaksinya menggunakan uang ringgit. Dan uang itu di gunakan untuk keperluan sehari-hari dan pasti membelinya di daerah Malaya. Sangat ironis bukan seolah-olah warga di sana tidak di pedulikan kedaulatan NKRI, Di mana para pejabatnya, pada hakekatnya mereka harus menjadi pemimpin untuk mengayomi masyarakatnya karena menjadi pemimpin dalam demokrasi itu kan adalah amanah warga sudah memilih maka dari janji dan harapan warga harus di laksankan.
Pihak Malaya di perbatasan serawak – kalbar pemerintah jiran Malaya membuat wilayah tata kotanya sangat tersusun rapih dan dinamis
Lalu sebaliknya pemerintah provinsi kalbar tersebut harus bertanggung atas permasalahan tersebut karena Ini adalah masalah besar bagi pemerintah terutama birokrasi disana harus benar-benar relevan untuk melayani masyarakatnya dengan itu kalau terencana dan sukses pemerataan infrastruktur dan suprastrukturnya kalau sudah ada dan juga pengamanan perbatasan, pasti akan adanya rasa aman dan tentram bagi warganya untuk menjalani rutinitas.

Walaupun saya bukan warga Kalimantan, tetapi pada dasarnya kita harus saling bersimpati masalah eksternal dan internal di suatu wilayah. Terutama di Nusantara kita cintai ini.


18 Februari 2014